Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Memelihara Ikan Arwana



Profil Ikan Arwana

Ikan Arwana
Arwana merupakan satu di antara banyaknya ikan primitif yang masih bisa kita jumpai hingga saat ini. Disebut primitif karena begitu banyak fosil ikan arwana yang ditemukan di berbagai tempat di dunia. Ikan arwana ini diduga sudah berumur 10 hingga 60 juta tahun. Ikan arwana sudah berevolusi selama 10 juta tahun, maka tidak heran jika arwana tergolong ikan yang tahan banting dan berumur panjang.
Arwana mempunyai bentuk dan penampilan yang cantik serta unik. Bentuk tubuhnya memanjang, ramping, stream line, dan gerakan renangnya sangat anggun. Ikan ini memiliki variasi warna seperti merah, hijau, dan perak. Di bagian bawah bibirnya, terdapat dua buah sungut yang mempunyai fungsi sebagai sensor getar untuk mengetahui mangsa di permukaan air. Sungut ikan arwana termasuk kriteria penilaian keindahan ikan.

Julukan Ikan Arwana 
Sebagaimana yang telah disinggung di awal, ikan arwana merupakan ikan yang telah ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan jika ikan arwana ini memiliki banyak sekali julukan. Berikut adalah beberapa julukan atau sebutan dari berbagai tempat yang melekat pada ikan arwana.
  • Ikan Naga (Dragon Fish)
  • Barramundi
  • Saratoga
  • PlaTapad
  • Kelesa
  • Siluk
  • Kayangan
  • Peyang
  • Tangkelese
  • Aruwana
  • Arowana
Jenis-jenis Ikan Arwana
Ikan arwana memiliki banyak jenis dan sebarannya masing-masing. berikut adalah jenis jenis-jenis arwana dan peta sebarannya di berbagai wilayah.

a. Arwana Asia
Arwana Asia merupakan jenis arwana yang memiliki beragam varietas dan varian. Adapun varietas arwana Asia adalah sebagai berikut.
  • Merah, sebarannya di wilayah Indonesia
  • Golden (Cross Back), sebarannya di wilayah Malaysia
  • Golden (Red Tail), sebarannya di Indonesia
  • Hijau, sebarannya di Indonesia
  • Banjar, sebarannya di Indonesia
Sedangkan varian arwana Asia ini terdiri atas emoat jenis, yakni Chili Red, Blood Red, Orange Red, dan Golden Red.

b. Arwana Australia
tak hanya di Asia, arwana juga tersebar di Australia. Jenis arwana yang hidup di Australia, di antaranya Scleropages jardini dan Scleropages leicharditii.

c. Arwana Amerika Selatan dan Afrika
Sepertinya bukti bahwa ikan arwana merupakan ikan purbakala yang tersebar di seluruh dunia memang benar adanya. Ini terbukti dengan adanya jenis arwana yang tersebar di Amerika Selatan dan Afrika. Jenis arwana dari Amerika Selatan, di antaranya Osteoglossum bichirrhossum (silver), Osteoglossum ferreirai (hitam), dan Arapaima gigas. sedangkan jenis arwana yang tersebar di Afrika adalah yang berjenis Heterotis niloticus.


Memelihara Ikan Arwana

Siapa pun yang memelihara arwana pasti dengan bangga akan menempatkan ikannya di kuarium terbaik. Agar keanggunan itu terpantul maksimal, maka hanya seekor arwana saja dalam satu akuarium. Jangan meletakkan akuarium di dekat dinding (tembok) apalagi sampai menempel. Sebab bila arwana melihat serangga seperti kecoa atau cecak di dinding, ia akan melompat dan menyeruduk dinding kaca aquarium, sehingga bisa luka. Perhitungkan besar akuarium dengan besar ikan, agar ikan bisa bergerak bebas dan meluncur di ruangan yang cukup. Beri penerangan yang memadai. Untuk mengontrol suhu air (27-30 derajat Celcius), sebaiknya dipasang termometer di dinding akuarium dan ujungnya tercelup ke air. Ukur pH sekurangnya seminggu sekali.

Memberi Makan
Meskipun tidak ada patokan, sebaiknya arwana diberi makan 3 – 4 kali sehari. Dibutuhkan 8-10 ekor jangkrik sehari. Sebelum diberikan, kaki belakang jangkrik yang bergerigi dipotong dulu, agar tidak menggores kerongkongan arwana. Harus diusahakan agar makanan tidak tersisa di aquarium. Jangkrik, kelabang, kecoa dan udang, mengandung zat karoten dan kitin yang bisa memberi efek sisik yang indah, cerah dan mengkilap pada arwana.

Kualitas Air
Selain suhu dan pH, maka kualitas air juga dijaga dengan membuang kotoran air yang berasal dari kotoran ikan itu sendiri dan sisa makanan. Dengan saringan, kotoran bisa diangkat, sedangkan kotoran yang mengendap di dasar akuarium disedot dengan selang. Melakukannya harus pelan-pelan agar ikan tidak stres akibat air berguncang hebat. Setiap tiga bulan akuarium dikuras total dan kaca harus bebas dari lumut, dan sabuni dinding akuarium dan bila sudah, keringkan dengan sinar matahari, agar jamur dan bibit penyakit mati. Air baru dalam akuarium harus diendapkan dulu 24 jam sebelum ikan dimasukkan kembali ke akuarium. Kandungan oksigen dalam air harus dijaga dengan memasang aerator yang sekaligus berfungsi sebagai pompa dan saringan kotoran.

Menggabung Arwana dalam Satu Akuarium 
Yang ideal dua ekor arwana dicampur ketika masih kecil. Namun bila sudah dewasa umumnya bisa asalkan akuarium diberi sekat kaca. Bila kedua ikan terlihat marah dengan membuka mulut lebar-lebar, berarti keduanya tidak akur. Bila dalam seminggu tidak ada perubahan, berarti mereka tidak cocok. Ambil ikan yang lain, lakukan cara serupa, bila tidak memperlihatkan kemarahannya, berarti cocok, pelan-pelan kaca sekat dilepas. Amati seksama. Bila keduanya tidak saling mengejar. Berarti mereka bisa hidup damai.

Pakan
Setiap minggu, seekor arwana diberi makanan tambahan 2-3 ekor kadal yang tidak terlalu besar dan setiap dua minggu diberi tiga ekor kelabang. Kelabang atau lipan ini termasuk makanan favorit arwana, sehingga harus hati-hati memberikannya. Jika setiap hari diberi kelabang, maka arwana akan enggan memakan jangkrik atau kodok sekali pun. Dia hanya mau makan kelabang.
 
Namun begitu, seekor ikan arwana memburu kelabang di dalam air adalah sebuah atraksi menarik di dalam akuarium Anda. Karena kelabang mampu bergerak sangat cepat meskipun di dalam air, maka arwana pun harus mempertontonkan ’’kemahirannya” berburu makanan. Ia akan meliuk-liuk dan terus mendesak kelabang, sampai akhirnya bisa menangkap dan menelannya.
 
Arwana juga mau makan ikan hidup. Umumnya di Indonesia diberikan ikan mas dan sepat yang masih anakan. Namun harus berhati-hati, sebab bukan mustahil ikan membawa bakteri dan penyakit itu juga akan menjangkiti arwana. Udang mati pun disukai arwana, namun untuk pemeliharaan di akuarium, sebaiknya tidak usah diberikan, sebab akan membuat air akuarium keruh dan sisa makanan itu akan mudah membusuk dan menimbulkan penyakit bagi arwana.
 
Agar arwana tidak juling jangan menyebarkan makanan sekaligus ke dalam akuarium. sebab akan membingungkan arwana dan matanya akan menatap ke segala arah. Berikan jangkrik atau kelabang satu persatu, sehingga ikan hanya akan memburu satu mangsa saja.
 
Sebenarnya arwana juga memakan kecoa, cicak, laron atau belalang, sebagai selingan jangkrik. Namun, arwana jangan terlalu sering diberi makan cecak, matanya tidak melotot atau tersembul ke luar.
Agar arwana tetap sehat dan berkualitas, yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga air akuarium tetap bersih sehat dan cocok untuk habitat arwana. Maka dari itu, dibutuhkan beberapa obat untuk menjernihkan air dan menjaga agar kondisi akuarium cocok sebagai habitat arwana. Obat-obatan ini umumnya sudah dikemas dalam bentuk jadi, sehingga bisa langsung dibeli di pedagang ikan hias dan mencampurkannya ke air akuarium sesuai dosis yang dianjurkan.

Penyakit
Penyebabnya terbagi dua, yakni organisme nonparasiter dan parasiter. Organisme parasiter yang berasal di virus, bakteri, jamur, cacing atau protozoa. Sedang yang nonparasiter seperti faktor lingkungan, makanan dan keturunan. Namun pada kenyataannya, serangan kedua jenis penyebab penyakit itu sulit dibedakan.
 
Ada ciri-ciri khas ikan arwana yang teserang penyakit, baik akibat dari parasiter maupun nonpasrasiter, yakni terlihat pasif dan lemah, cenderung berenang di permukaan air, nafsu makan menurun, sulit bernapas, tubuh ikan tidak licin, karena selaput lendir berkurang, sehingga ikan mudah ditangkap. Tanda lainnya, pada bagian dada terjadi pendarahan dan sisik rusak, sirip punggung pecah-pecah.
 
Faktor lingkungan yang menyebabkan ikan sakit antara lain, pH air. Fluktuasi pH air ini dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti terdapatnya gas CO2 di air. Kemudian perubahan suhu air yang secara tiba-tiba juga sangat mempengaruhi kesehatan ikan. Selain itu berkurangnya jumlah oksigen di dalam air dan adanya gas beracun seperti CO2, amoniak dan polusi air juga akan mengganggu kesehatan ikan. Kemudian faktor makanan, seperti sudah disinggung di atas tadi, memberi makanan ikan segar akan riskan, sebab ikan bisa membawa penyakit. Lalu faktor keturunan juga membawa masalah pada arwana, seperti sisik yang tidak bagus, punggung tidak lurus atau albino dan kembar siam.
 
Organisme parasiter dapat menimbulkan gejala-gejala infeksi kutu ikan, insang busuk, bintik putih, cacar dan tuberkolosis, terinfeksi jamur Saprolegnia dan Achlya, bakteri perusak sirip dan penyakit gatal.
Bila kita melihat betapa indah dan anggunnya ikan arwana di akuarium, apalagi ketika ia mengejar mangsanya, kita akan terpesona dan kagum. Namun untuk itu, arwana juga membutuhkan perawatan yang saksama dan hati-hati. Sebab banyak jenis penyakit yang siap ’’menerkamnya”.



3 komentar: