Profil Ikan Arwana
Ikan Arwana |
Arwana merupakan satu di antara
banyaknya ikan primitif yang masih bisa kita jumpai hingga saat ini. Disebut
primitif karena begitu banyak fosil ikan arwana yang ditemukan di berbagai
tempat di dunia. Ikan arwana ini diduga sudah berumur 10 hingga 60 juta tahun.
Ikan arwana sudah berevolusi selama 10 juta tahun, maka tidak heran jika arwana
tergolong ikan yang tahan banting dan berumur panjang.
Arwana mempunyai bentuk dan
penampilan yang cantik serta unik. Bentuk tubuhnya memanjang, ramping, stream
line, dan gerakan renangnya sangat anggun. Ikan ini memiliki variasi warna
seperti merah, hijau, dan perak. Di bagian bawah bibirnya, terdapat dua buah
sungut yang mempunyai fungsi sebagai sensor getar untuk mengetahui mangsa di
permukaan air. Sungut ikan arwana termasuk kriteria penilaian keindahan ikan.
Julukan Ikan Arwana
Sebagaimana yang telah disinggung di
awal, ikan arwana merupakan ikan yang telah ditemukan di banyak tempat di
seluruh dunia. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan jika ikan arwana ini
memiliki banyak sekali julukan. Berikut adalah beberapa julukan atau sebutan
dari berbagai tempat yang melekat pada ikan arwana.
- Ikan Naga (Dragon Fish)
- Barramundi
- Saratoga
- PlaTapad
- Kelesa
- Siluk
- Kayangan
- Peyang
- Tangkelese
- Aruwana
- Arowana
Jenis-jenis Ikan Arwana
Ikan arwana memiliki banyak jenis
dan sebarannya masing-masing. berikut adalah jenis jenis-jenis arwana dan peta
sebarannya di berbagai wilayah.
a. Arwana Asia
Arwana Asia merupakan jenis arwana
yang memiliki beragam varietas dan varian. Adapun varietas arwana Asia adalah
sebagai berikut.
- Merah, sebarannya di wilayah Indonesia
- Golden (Cross Back), sebarannya di wilayah Malaysia
- Golden (Red Tail), sebarannya di Indonesia
- Hijau, sebarannya di Indonesia
- Banjar, sebarannya di Indonesia
Sedangkan varian arwana Asia ini
terdiri atas emoat jenis, yakni Chili Red, Blood Red, Orange Red, dan Golden
Red.
b. Arwana Australia
tak hanya di Asia, arwana juga
tersebar di Australia. Jenis arwana yang hidup di Australia, di antaranya
Scleropages jardini dan Scleropages leicharditii.
c. Arwana Amerika Selatan dan Afrika
Sepertinya bukti bahwa ikan arwana
merupakan ikan purbakala yang tersebar di seluruh dunia memang benar adanya.
Ini terbukti dengan adanya jenis arwana yang tersebar di Amerika Selatan dan
Afrika. Jenis arwana dari Amerika Selatan, di antaranya Osteoglossum
bichirrhossum (silver), Osteoglossum ferreirai (hitam), dan Arapaima
gigas. sedangkan jenis arwana yang tersebar di Afrika adalah yang berjenis
Heterotis niloticus.
Memelihara Ikan Arwana
Siapa pun yang memelihara arwana
pasti dengan bangga akan menempatkan ikannya di kuarium terbaik. Agar
keanggunan itu terpantul maksimal, maka hanya seekor arwana saja dalam satu
akuarium. Jangan meletakkan akuarium di dekat dinding (tembok) apalagi sampai
menempel. Sebab bila arwana melihat serangga seperti kecoa atau cecak di
dinding, ia akan melompat dan menyeruduk dinding kaca aquarium, sehingga bisa
luka. Perhitungkan besar akuarium dengan besar ikan, agar ikan bisa bergerak
bebas dan meluncur di ruangan yang cukup. Beri penerangan yang memadai. Untuk
mengontrol suhu air (27-30 derajat Celcius), sebaiknya dipasang termometer di
dinding akuarium dan ujungnya tercelup ke air. Ukur pH sekurangnya seminggu
sekali.
Memberi Makan
Meskipun tidak ada patokan, sebaiknya
arwana diberi makan 3 – 4 kali sehari. Dibutuhkan 8-10 ekor jangkrik sehari.
Sebelum diberikan, kaki belakang jangkrik yang bergerigi dipotong dulu, agar
tidak menggores kerongkongan arwana. Harus diusahakan agar makanan tidak
tersisa di aquarium. Jangkrik, kelabang, kecoa dan udang, mengandung zat
karoten dan kitin yang bisa memberi efek sisik yang indah, cerah dan mengkilap
pada arwana.
Kualitas Air
Selain suhu dan pH, maka kualitas
air juga dijaga dengan membuang kotoran air yang berasal dari kotoran ikan itu
sendiri dan sisa makanan. Dengan saringan, kotoran bisa diangkat, sedangkan
kotoran yang mengendap di dasar akuarium disedot dengan selang. Melakukannya
harus pelan-pelan agar ikan tidak stres akibat air berguncang hebat. Setiap
tiga bulan akuarium dikuras total dan kaca harus bebas dari lumut, dan sabuni
dinding akuarium dan bila sudah, keringkan dengan sinar matahari, agar jamur
dan bibit penyakit mati. Air baru dalam akuarium harus diendapkan dulu 24 jam
sebelum ikan dimasukkan kembali ke akuarium. Kandungan oksigen dalam air harus
dijaga dengan memasang aerator yang sekaligus berfungsi sebagai pompa dan
saringan kotoran.
Menggabung Arwana dalam Satu Akuarium
Menggabung Arwana dalam Satu Akuarium
Yang ideal dua ekor arwana dicampur
ketika masih kecil. Namun bila sudah dewasa umumnya bisa asalkan akuarium
diberi sekat kaca. Bila kedua ikan terlihat marah dengan membuka mulut
lebar-lebar, berarti keduanya tidak akur. Bila dalam seminggu tidak ada
perubahan, berarti mereka tidak cocok. Ambil ikan yang lain, lakukan cara serupa,
bila tidak memperlihatkan kemarahannya, berarti cocok, pelan-pelan kaca sekat
dilepas. Amati seksama. Bila keduanya tidak saling mengejar. Berarti mereka
bisa hidup damai.
Pakan
Setiap minggu, seekor arwana diberi
makanan tambahan 2-3 ekor kadal yang tidak terlalu besar dan setiap dua minggu
diberi tiga ekor kelabang. Kelabang atau lipan ini termasuk makanan favorit
arwana, sehingga harus hati-hati memberikannya. Jika setiap hari diberi
kelabang, maka arwana akan enggan memakan jangkrik atau kodok sekali pun. Dia
hanya mau makan kelabang.
Namun begitu, seekor ikan arwana
memburu kelabang di dalam air adalah sebuah atraksi menarik di dalam akuarium
Anda. Karena kelabang mampu bergerak sangat cepat meskipun di dalam air, maka
arwana pun harus mempertontonkan ’’kemahirannya” berburu makanan. Ia akan
meliuk-liuk dan terus mendesak kelabang, sampai akhirnya bisa menangkap dan
menelannya.
Arwana juga mau makan ikan hidup.
Umumnya di Indonesia diberikan ikan mas dan sepat yang masih anakan. Namun
harus berhati-hati, sebab bukan mustahil ikan membawa bakteri dan penyakit itu
juga akan menjangkiti arwana. Udang mati pun disukai arwana, namun untuk
pemeliharaan di akuarium, sebaiknya tidak usah diberikan, sebab akan membuat
air akuarium keruh dan sisa makanan itu akan mudah membusuk dan menimbulkan
penyakit bagi arwana.
Agar arwana tidak juling jangan
menyebarkan makanan sekaligus ke dalam akuarium. sebab akan membingungkan
arwana dan matanya akan menatap ke segala arah. Berikan jangkrik atau kelabang
satu persatu, sehingga ikan hanya akan memburu satu mangsa saja.
Sebenarnya arwana juga memakan
kecoa, cicak, laron atau belalang, sebagai selingan jangkrik. Namun, arwana
jangan terlalu sering diberi makan cecak, matanya tidak melotot atau tersembul
ke luar.
Agar arwana tetap sehat dan berkualitas, yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga air akuarium tetap bersih sehat dan cocok untuk habitat arwana. Maka dari itu, dibutuhkan beberapa obat untuk menjernihkan air dan menjaga agar kondisi akuarium cocok sebagai habitat arwana. Obat-obatan ini umumnya sudah dikemas dalam bentuk jadi, sehingga bisa langsung dibeli di pedagang ikan hias dan mencampurkannya ke air akuarium sesuai dosis yang dianjurkan.
Agar arwana tetap sehat dan berkualitas, yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga air akuarium tetap bersih sehat dan cocok untuk habitat arwana. Maka dari itu, dibutuhkan beberapa obat untuk menjernihkan air dan menjaga agar kondisi akuarium cocok sebagai habitat arwana. Obat-obatan ini umumnya sudah dikemas dalam bentuk jadi, sehingga bisa langsung dibeli di pedagang ikan hias dan mencampurkannya ke air akuarium sesuai dosis yang dianjurkan.
Penyakit
Penyebabnya terbagi dua, yakni
organisme nonparasiter dan parasiter. Organisme parasiter yang berasal di
virus, bakteri, jamur, cacing atau protozoa. Sedang yang nonparasiter seperti
faktor lingkungan, makanan dan keturunan. Namun pada kenyataannya, serangan
kedua jenis penyebab penyakit itu sulit dibedakan.
Ada ciri-ciri khas ikan arwana yang
teserang penyakit, baik akibat dari parasiter maupun nonpasrasiter, yakni
terlihat pasif dan lemah, cenderung berenang di permukaan air, nafsu makan
menurun, sulit bernapas, tubuh ikan tidak licin, karena selaput lendir
berkurang, sehingga ikan mudah ditangkap. Tanda lainnya, pada bagian dada
terjadi pendarahan dan sisik rusak, sirip punggung pecah-pecah.
Faktor lingkungan yang menyebabkan
ikan sakit antara lain, pH air. Fluktuasi pH air ini dipengaruhi oleh berbagai
hal, seperti terdapatnya gas CO2 di air. Kemudian perubahan suhu air yang
secara tiba-tiba juga sangat mempengaruhi kesehatan ikan. Selain itu
berkurangnya jumlah oksigen di dalam air dan adanya gas beracun seperti CO2,
amoniak dan polusi air juga akan mengganggu kesehatan ikan. Kemudian faktor
makanan, seperti sudah disinggung di atas tadi, memberi makanan ikan segar akan
riskan, sebab ikan bisa membawa penyakit. Lalu faktor keturunan juga membawa
masalah pada arwana, seperti sisik yang tidak bagus, punggung tidak lurus atau
albino dan kembar siam.
Organisme parasiter dapat
menimbulkan gejala-gejala infeksi kutu ikan, insang busuk, bintik putih, cacar
dan tuberkolosis, terinfeksi jamur Saprolegnia dan Achlya, bakteri perusak
sirip dan penyakit gatal.
Bila kita melihat betapa indah dan anggunnya ikan arwana di akuarium, apalagi ketika ia mengejar mangsanya, kita akan terpesona dan kagum. Namun untuk itu, arwana juga membutuhkan perawatan yang saksama dan hati-hati. Sebab banyak jenis penyakit yang siap ’’menerkamnya”.
Bila kita melihat betapa indah dan anggunnya ikan arwana di akuarium, apalagi ketika ia mengejar mangsanya, kita akan terpesona dan kagum. Namun untuk itu, arwana juga membutuhkan perawatan yang saksama dan hati-hati. Sebab banyak jenis penyakit yang siap ’’menerkamnya”.
cara pencegahan penyakit yg paling tepat bagaimana ya?
BalasHapus-Penggemar Ikan Arwana
CJ AQUATIC
BalasHapusKeren skla ikannya. Jadi pengen
Mantap2 kak tempt nya
BalasHapusSalam kenal dari ARTIS4D
JOKERSLOT123